Membangun Pendekatan dan Ikatan yang Baik dengan Masyarakat

Ketika kita bahas tentang masalah pengembangan usaha pertanian maupun peternakan di masyarakat, maka akan muncul beberapa isu. Isu yang cukup sering terjadi ialah ketidakmampuan pemilik lahan/usaha untuk bisa melakukan pendekatan dan membentuk ikatan yang baik ke masyarakat setempat.

Contohnya di iGrow kita senantiasa mengarahkan agar para mitra operator kami senantiasa memberdayakan masyarakat setempat melalui penanaman yang kami inisiasi. Yang dalam jangka panjangnya bisa menciptakan ikatan yang baik dan saling menguntungkan dengan masyarakat setempat.

Namun, mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam usaha kami ternyata banyak juga tantangannya. Ini adalah salah satu cerita tentang mitra operator iGrow yang ada di daerah Cikeusik, Banten dalam merangkul masyarakat setempat.

Total luasan lahan yang diolah oleh Mitra ini mencapai sekitar 150 hektar lebih. Dulu sebagian besar bekas penanaman sawit, sehingga tantangan pertama adalah masih banyak lahan-lahan yang belum optimal pengolahannya dikarenakan nutrisi tanah yang masih sangat asam. Butuh penyesuaian yang cukup lama agar lahan-lahan ini bisa kembali ke kondisi subur.

 

 

Potret Lahan Mitra iGrow di daerah Cikeusik, Banten        

 

Lalu tantangan berikutnya yang jauh lebih besar adalah bagaimana mereka bisa mengajak masyarakat untuk bisa berperan serta dalam kegiatan penanaman.

Saat Mitra ini pertama kali datang ke lokasi untuk mengolah lahan tersebut, mereka tidak serta merta langsung melakukan aktivitas penanaman. Selama beberapa waktu awal dihabiskan untuk berkeliling ke sekitar, bersosialisai dengan masyarakat, melihat kondisi lingkungan lahan, budaya setempat, kondisi ekonomi, dan sebagainya.

Dari situlah baru mulai dirumuskan dan dirancang sistem kerja dan proses penanaman seperti apa yang akan dilakukan. Bagaimana sistem yang kita kerjakan ini selain bisa menjadi usaha penanaman, juga bisa memberdayakan masyarakat setempat dengan pendekatan yang sesuai dengan budaya dan nilai sosial masyarakat setempat.

 

 

Potret aktifitas para pekerja di lahan Mitra iGrow Cikeusik

 

Akhirnya setelah melalui pendekatan ke masyarakat, terutama pada tokoh Pemuka disana, dibentuklah berbagai sistem kerjasama dan ikatan-ikatan antara Mitra iGrow dengan penduduk setempat. Bagaimana supaya kedua belah pihak bisa merasa aman, nyaman, dan saling diuntungkan dengan adanya kehadiran usaha ini di antara mereka.

Salah satu yang paling terasa adalah dengan menjadikan masyarakat setempat sebagai pekerja di proyek penanaman tersebut. Total 200 – 300 orang pekerja bisa ikut terlibat dalam pengolahan lahan. Dengan mengikutsertakan mereka sebagai pelaku, maka mereka pun juga pasti akan menjaga lahan ini, alih-alih menganggapnya sebagai suatu hal yang mengganggu.

 

 

Alpukat dan Kurma, komoditas iGrow yang sedang dikembangkan di lahan ini

Selain itu, mitra kami di sana juga membentuk pembinaan terhadap para peternak lokal. Para peternak lokasi tersebut selalu mengalami kesulitan dalam mencari pakan, hampir seharian dihabiskan untuk berkeliling mencari pakan ternak. Sehingga tidak ada waktu lagi untuk bertani dan sebagainya.

Melalui program ini, peternak dibina untuk bisa menanam pakan sendiri di lahan yang dikelola mitra kami. Mitra iGrow akan membantu memberikan benih pakan ternak. Selanjutnya Mitra membantu mengontrol agar kandang dan penjualan kambing sesuai standar yang baik. Kotoran dan urin kambing diolah jadi kompos. Peternak sendiri tidak perlu lagi menghabiskan waktu seharian untuk mencari pakan ternak. Sisa waktu kosong bisa digunakan untuk bertani ataupun mencari penghasilan lainnya.

Pupuk kandang yang dihasilkan dari program tersebut akhirnya digunakan untuk pupuk penanaman kami. Di sisi peternak lokal, mereka juga terbantu sekali karena ada yang membersihkan kandang mereka dari kotoran ternak, karena terkadang mereka lebih memilih pindah kandang baru dibanding membersihkan kandang yang telah kotor.

 

 

Mitra iGrow disini juga memproduksi tanaman Sereh, untuk selanjutnya diolah menjadi Minyak Sereh seperti pada gambar di atas

 

Dan masih banyak cerita-cerita unik lainnya yang sebenarnya terjadi di lapangan. Inilah Indonesia, masyarakat yang beragam budaya, adat, dan tradisinya. Berbeda juga kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan maka berbeda juga kebutuhan masyarakatnya. Karena itu pendekatan yang baik dan tepat mutlak dibutuhkan demi terciptanya kerja sama yang saling melengkapi dan menguntungkan.

 

 

oleh : “iGrow – My Own Food” teams

(Visited 188 times, 1 visits today)

3 thoughts to “Membangun Pendekatan dan Ikatan yang Baik dengan Masyarakat”

Leave a Reply to Khoirul Umam Mahyar Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *