Bila kelaparan itu terjadi di negeri-negeri sub Sahara, maka itu mudah dipahami. Di negeri dengan curah hujan yang hanya double digit – tanaman memang tidak mudah tumbuh. Sebaliknya bila kelaparan terjadi di negeri seperti kita, dimana curah hujan terendahnya masih empat digit – maka besar kemungkinannya ada yang salah dalam pencarian sumber-sumber pangan kita. Di tulisan sebelumnya sudah saya bahas alternatif pengelolaan sumber daya untuk pangan ini, kini saya lengkapi dengan pilihan usia panen yang bisa merevolusi pemenuhan kebutuhan pangan kita.
Setelah salah memilih fokus sumber pangan lebih pada biji-bijian dan sedikit daging – yang saya ulas di tulisan saya sebelumnya tersebut, kita juga terlalu fokus pada tanaman dewasa untuk dipanen daun dan bijinya. Padahal tanaman-tanaman itu juga ada yang bisa dipanen di usianya yang sangat dini sepekan atau kurang yaitu pada kecambah – yang sudah dikenal sejak nenek moyang kita dahulu.
Bahkan kini juga muncul trend sumber makanan baru – tidak semuda kecambah, tetapi juga masih sangat muda. Yaitu tanaman-tanaman yang dipanen pada usia dua atau tiga pekan yang disebut microgreens. Dibandingkan kecambah, microgreen sedikit lebih tua yaitu ketika tanaman mulai memiliki daunnya yang nyata.
Perbandingan antara kecambah, microgreens dan tanaman sayuran pada umumnya dapat dilihat pada ilustrasi dibawah.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, tetapi justru dari kelebihan dan kekurangan inilah kita bisa mengkombinasikan sumber-sumber bahan pangan kita yang tidak terbatas – yang sesuai dengan resources yang ada.
Misalnya bila Anda ingin memenuhi kebutuhan sayuran sendiri, maka di halaman Andapun Anda dapat menanam sayuran seperti selada, lobak, sawi dlsb. sampai usia panen normalnya antara 40-60 hari sejak persemaiannya.
Bila di halaman yang sama Anda ingin memenuhi kebutuhan sayuran untuk sekomplek perumahan dimana Anda tinggal, maka halaman Anda tidak cukup untuk tanaman-tanaman tersebut sampai usia panen normalnya.
Yang bisa Anda lakukan adalah tidak menanam tanaman secara normal, tetapi menanam hanya sampai usia microgreens – usia panen 2- 3 pekan. Karena usia yang pendek microgreens tidak butuh tanah banyak untuk sumber nutrisinya dan juga tidak butuh akses sinar matahari yang penuh. Tanaman bisa disusun dalam media tanam secara bertingkat tidak masalah.
Bila pola tanam mengikuti pola evergreen – setiap hari menanam sejumlah tanaman tertentu – maka setiap hari Anda juga akan panen. Artinya di halaman Anda-pun Anda bisa memenuhi kebutuhan sayur untuk warga sekomplek Anda.
Bagaimana bila Anda ingin memenuhi kebutuhan sayuran bergizi lebih dari sekomplek ? bisa jadi pilihannya adalah kecambah. Kecambah tidak membutuhkan media tanam dan tidak membutuhkan sinar matahari, jadi bisa ditumbuhkan dalam rak-rak bahkan di dalam rumah Anda.
Kelebihan lain dari kecambah dan microgreens ini adalah kecil sekali peluang terkena penyakit, pertama karena usia hidupnya yang pendek dan yang kedua kita panen pada usia terbaik atau terkuatnya – dalam melawan serangan penyakit.
Pasti bukan kebetulan bila Allah-pun secara khusus mengangkat tanaman di awal usianya ini untuk menjadi pelajaran bagi kita. Di antaranya bahkan ada yang dibahas bersamaan dengan pembahasan seluruh siklus hidup manusia ( QS 22:5), dan juga proses hadirnya kehidupan  dari yang mati (QS 6:95).
Bila saja kita mau mengganti hijauan di sekitar kita dengan hijauann apapun yang bisa dimakan, maka insyaAllah tidak akan ada kelaparan di muka bumi ini – minimal mulai dari rumah kita sendiri. InsyaAllah.
Oleh: Muhaimin Iqbal (iGrow Co-Founder)