Sekitar tiga tahun lalu saya mulai banyak sekali menulis tentang zaitun, termasuk memperkenalkan cara-cara pembibitannya dengan teknik yang disebut micro-cutting. Tidak terhitung jumlahnya pohon zaitun yang dibiakkan dengan cara tersebut yang hingga kini sudah ditanam masyarakat. Hingga saat ini memang zaitun-zaitun tersebut belum berbuah, namun sebagi pohon yang dikabarkan keberkahannya dalam Al-Qur’an (QS 24:35) – insyaAllah Anda sudah bisa merasakan keberkahannya kini. Bagaimana caranya ?Â
Â
Seiring perjalanan menanam zaitun, kami tidak berhenti memikirkan bagaimana caranya mengambil keberkahan dari poon zaitun ini. InsyaAllah bila pada waktunya pohon-pohon ini berbuah, kita bisa mengambil buahnya untuk minyak – yang bahkan Nabi-pun menganjurkan kita makan dan berminyak dengan zaitun ini.
Â
Namun bagaimana bila zaitun ini tidak mudah berbuah di negeri ini ? Hanya kuasa Allah-lah yang menentukannya. Namun yang jelas disebutkan di Al-Qur’an keberkahan zaitun itu ada pada pohonnya, yang berarti selain dari buahnya – bisa juga ada pada daunnya, batangnya dlsb.
Â
Yang paling banyak produksinya tentu ada pada daunnya, dan setiap kali kita ambil daunnya – dia akan menghasilkan daun-daun muda baru yang terus tumbuh.
Â
Berbagai riset tentang daun zaitun ini juga sudah sangat banyak, apa yang disebut Olive Leaf Extract (OLE) misalnya – sejumlah riset menunjukkan khasiatnya sebagai antioxidant yang sangat efektif, bahkan juga menjadi natural antibiotic bagi orang-orang yang sudah tidak mempan lagi diberi antibiotic kimia atau yang disebut antibiotic resistance.
Â
Yang jadi masalah adalah kandungan zat aktif di daun zaitun yang disebut oleuropein itu tidak banyak, sedangkan daun zaitun tidak tertalu enak untuk teh. Maka diperlukan cara yang efektif untuk bisa mengambil zat-zat aktif ini bila hendak dgunakan sebagai pengobatan.
Â
Teknologi yang paling efektif untuk mengekstrak daun zaitun yang ada selama ini adalah apa yang disebut Super Critical Fluid Extraction dengan CO2. Prinsip dasarnya adalah CO2 yang pada suhu ruangan berupa gas, bila diberi tekanan tertentu maka dia akan berada di situasi Super Critical – yaitu gabungan antara gas dan cair, mempunyai sifat keduanya – seperti cairan sehingga efektif sebagai pelarut, tetapi juga sebagai gas yang volatile bergerak menembus seluruh permukaan dan pori-pori.
Â
Titik super critical tersebut tercapai mulai suhu sekitar 31 derajat Celcius dan tekanan sekitar 73 Atmosfir. Karena butuh tekanan tinggi inilah maka mesin-mesin ektraksi SCFE cenderung sangat mahal, sehingga hanya perusahaan-perusahaan farmasi besar saja yang punya.
Â
Namun Alhamdulillah kita sejak sekolah dasar dahulu diajari dengan peribahasa yang sangat berguna untuk diterapkan disituasi semacam ini, yaitu tidak ada rotan akar-pun berguna. Maka kita bisa akali prinsip kerja mesin Super Critical tersebut dengan alat-alat murah di sekitar kita.
Â
Yang kami gunakan di lab kami dan berhasil adalah kita gunakan wadah plastic ukuran 5 galon, kain saring atau bubble bag 100-200 mikron yang bisa dicari di internet bila Anda sulit memperolehnya di sekitar Anda , dan CO2 padat atau kita kenal dengan es kering – yang sering dipakai untuk efek asap-asap di panggung pertunjukan.
Â
Setelah wadah diisi daun zaitun kering dan es kering tersebut ditutup dengan bubble bag dan didiamkan dalam 2 menit, mulailah asap timbul – ini asap dingin karena CO2 yang menguap pada suhu ruangan.
Â
Wadah kemudian dibalik dan dikocok-kocok untuk mempercepat pencampuran daun zaitun kering dengan pelarutnya yaitu CO2 yang mulai menguap. Karena CO2 menguap dengan cepat, maka ketika dikocok-kocok tersebutlah lolos melalui kain saring yang sangat lembut – ekstrak daun zaitun atau yang disebut OLE singkatan dari Olive Leaf Extract. Ekstrak ini langsung kering dan bersih dari campuran apapun karena pelarutnya langsung menguap.
Â
Bila kita gunakan kain saring yang 100 micron, hasil OLE-nya setara dengan hasil OLE terbaik yang di ekstrak pabrik-pabrik besar di luar – yaitu standar untuk obat modern. Untuk standar obat tradisional atau herbal, biasanya pakai yang 500 micron-pun cukup, artinya hasilnya akan lebih banyak lagi.
Â
Penggunaan CO2 untuk proses ekstraksi secara umum dianggap aman untuk industri makanan dan obat atau yang disebut GRAS (Generally Recognized as Safe) oleh FDA-nya Amerika, dan aman bagi lingkungan karena tidak menimbulkan pencemaran. Proses ini tidak menghasilkan CO2 baru di udara, dia hanya menggunakan yang memang sudah diproduksi atau ada di alam.
Â
Lebih detil tentang proses ini dapat disaksikan melalui video yang kami publikasikan berdasarkan eksperimen di lab kami kemarin, silahkan klik di youtube ini.
Â
Jadi kini masyarakat yang sudah menanam dapat pula mengambil keberkahan dari pohon-pohon zaitun yang ditanamnya dengan alat-alat yang sederhana, masyarakat yang bisa menyembuhkan penyakitnya sendiri isnyaAllah sudah ada di depan mata.
Â
Pada kesempatan ini pula saya mengundang mahasiswa-mahasiswa mekanisasi atau bioproses yang sedang bingung mencari tugas akhir, kami butuh alat sederhana dengan penggerak pedal sepeda atau motor ringan – untuk pekerjaan mengocok wadah CO2 tersebut di atas, agar lebih efektif lagi untuk UKM atau usaha kecil pertanian lainnya.
Â
Silahkan ajukan rancangan design Anda untuk mendapatkan sponsorship untuk tugas akhir Anda  tersebut, hasilnya nanti untuk masyarakat luas – agar kita punya alat-alat canggih nan sederhana untuk memproses hasil-hasil pertanian kita menjadi ultimate agriculture produces yang bernilai sangat tinggi seperti bahan obat ini. InsyaAllah.
Oleh: Muhaimin Iqbal (iGrow Founder)
Assalamualaykum,
Sy sekilas melihat struktur kimia oleuropein, metabolit ini tergolong glikosida fenolik yang cenderung bersifat semi polar bahkan dengan tingkat polaritas yang tinggi. Zat ini kemungkinan tidak akan terekstraksi efektif dengan hanya menggunakan CO2 saja, krn sifat CO2 yang nonpolar akan cenderung menghasilkan OLE dengan kandungan metabolit nonpolar seperti minyak atsiri. Untuk mengatasi masalah ini, biasanya dalam SCFE dilakukan mixing pelarut tertentu, misalnya air, etanol atau metanol utk meningkatkan polaritas CO2 sehingga efektif dan efisien dalam mengektrak oleuropein. Jadi perlu diuji lagi dengan menggunakan alat sederhana yg akan dikembangkan. Apakah sebelumnya sudah dicek berapa kadar oleuropein dalam ekstrak yang telah dihasilkan?
Waalaikum salam, tentu tidak maksimal pak hasil ektraksinya dibandingkan dengan ekstraksi melalui mesin SCFE dan pelarut yg tepat, namun inilah pendekatan yg paling murah initial costnya dan mudah bila mau meng-ekstrak daun zaitun tanpa alat dan investasi yg mahal..