Setelah sukses pada pengenalan perdananya di Bazaar Organic Said Naum (2/4/2016), business gaya hidup (lifestyle) baru berbasis microgreens kini bisa menjadi peluang siapa saja yang mau menekuninya. Bahkan bukan sekedar business, ini bisa mengkoreksi kesalahan pengelolaan makanan ala dunia barat yang mengandalkan makanan HED (High Energy Density) – kaya energy tetapi minim nutrisi. Maupun mengoreksi kesalahan pengelolaan bahan pangan ala timur – yang membuat orang yang ber-uang-pun harus ngantri 5-6 jam hanya untuk beli bahan pangan.
Bagaimana pekerjaan besar mengkoreksi makanan kita dari hulu ke hilir ini bisa dimulai dari gaya hidup berbasis microgreens ini ?
Pertama dari hulunya, microgreen adalah tanaman sayur utamanya yang dipanen pada usia sangat muda antara 14-21 hari sejak ditanam dari biji. Karena usianya yang pendek, dia tidak terlalu banyak membutuhkan lahan, media tanam, sinar matahari, air dlsb. Dia nyaris bisa ditanam dimana saja, bahkan dalam ruangan sekalipun.
Usia yang sangat pendek juga berarti turnover yang tinggi, putaran uang modal yang cepat, dan memberikan milestone keberhasilan dengan sangat cepat bahkan bagi petani yang baru belajar sekalipun.
Artinya kalau masyarakat kita pada mau saja menanam microgreens ini, ketahanan dan kemandirian pangan kita akan melonjak – bahkan bila terjadi krisis pangan seperti yang di Venezuela sekalipun – kita tidak akan perlu antri untuk membeli makanan.
Dari sisi kandungan nutrisi, hasil riset di University of Maryland microgreens bisa mengandung nutrisi sampai 40 kali lebih banyak per satuan beratnya dari tanaman sejenis yang dipanen pada usia normalnya. Hasil penelitian mereka pada microgreen bayam merah misalnya, vitamin E di microgreennya lebih banyak 40 kali dibandingkan dengan vitamin E pada bayam merah dewasa. Sedangkan vitamin C-nya , enam kali lebih banyak dari bayam merah dewasa.
Maka membiasakan makan sayur dari microgreens akan dapat secara significant memperbaiki kelemahan pola makan normal kita yang terlalu banyak mengandalkan HED tersebut diatas.
Lantas dimana peluang bisnisnya dari gaya hidup microgreens ini ? Saya mengidentifikasi setidaknya ada 7 peluang yang bisa digarap  oleh petani baru dari masyarakat perkotaan sekalipun – atau yang disebut para urban farmers.
 Pertama adalah penyedia bibit-bibit tanaman microgreens. Prinsipnya sama dengan bibit-bibit sayuran pada umumnya, hanya yang untuk microgreens dipilih bibit yang murni – genetic asli – bukan GMO (Genetically Modified Organism) dan non-treated – tidak boleh ada perlakuan kimiawi apapun pada bibit.
Peluang pertama ini bisa diambil oleh para petani tradisional yang sudah terbiasa membibitkan tanaman-tanaman sayuran organic. Atau kalau diambil para pedagang, maka dia harus tahu betul asal-usul dari bibit tersebut.
Yang kedua adalah peluang untuk mengadakan media tanam yang baik, baik dari sisi kesuburannya maupun dari sisi tampilan atau aromanya. Karena microgreens bisa ditanam di dalam rumah, di dapur, teras dlsb, maka tentu Anda ingin yang tampilannya bagus dan tidak berbau.
Kalau toh menggunakan media dari kotoran ternak sekalipun, harus sudah melalui proses fermentasi yang sempurna sehingga tidak menimbulkan bau yang kurang enak.
Yang ketiga adalah peluang untuk mennyediakan nutrisi yang baik bagi tanaman microgreens. Meskipun nutrisi ini bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, sebagian besar masyarakat pasti tidak suka mengolah limbah dapur tersebut sendiri karena terkesan kotor.
Lagi-lagi bila ada yang mau mengolahnya dan menjadikannya nutrisi untuk microgreens, maka harus menyajikannya dengan tampilan dan aroma yang menarik – disamping tentu saja harus kaya nutrisi untuk menunjang pertumbuhan maksimal dari microgreens.
Yang keempat adalah bertani microgreen-nya sendiri, ini menjadi peluang usaha sektor riil terbaik karena skills-nya mudah dipelajari dan nilai tambah dari bibit ke microgreenya sangat tinggi terutama karena usia panennya yang maksimal 21 hari. Bayangkan kalau ada turn-over usaha sektor riil yang berlipat-lipat dibandingkan modalnya hanya dalam 21 hari, itulah usaha microgreens.
Yang kelima adalah lanjutannya, bila microgreens tersebut tidak dipanen atau dijual pada waktunya (sebelum 21 hari), microgreens dapat digunakan sebagai bibit siap tanam untuk tanaman sayur normal – yang nanti dipanen pada usia antara 45-60 hari. Caranya tinggal memindahkan microgreens dari media tanamnya, ke media tanam sayuran normal yang lebih longgar.
Yang keenam adalah peluang bagi yang tidak menanam sendiri, tetapi mau membangun system dan jaringan. Yaitu memfasilitasi para urban farmers untuk memperoleh resources yang dibutuhkan, sekaligus penyaluran ekses produk dari yang dikonsumsi sendiri. Solusi seperti iGrow adalah termasuk yang akan mengambil peluang keenam ini, iGrow menyediakan platform yang mengitegrasikan tiga resources utama dari industry pertanian – yaitu pasar, skills dan modal.
Yang ketujuah adalah peluang bagi yang mau mempopulerkan aneka jenis makanan sehat kaya nutrisi yang berbasis dari microgreen tersebut. Tentu berat bagi para pioneer karena perlu meng-edukasi pasarnya – akan pentingnya makanan yang sehat dan bernutrisi ini, namun ketika pasar bener-bener terbangun para pioneer inilah yang akan memperoleh kesempatan pertamanya. Diantaranya adalah project 101salads dari Startup Center yang akan ikut mengambil peluang yang ketujuh ini.
Lantas dimana masyarakat luas bisa belajar tentang seluk beluk microgreens dari hulu ke hilir, lengkap dengan segala macam jaringan dan peluangnya tersebut ? kami di Startup Center – Depok sedang menyiapkan segala infrastruktur yang dibutuhkan untuk melatih masyarakat trampil dalam mengelola microgreens dari ujung ke ujung ini.
Kesempatan pelatihan perdananya akan diadakan tanggal 23 atau 24 buan April 2016 ini – peserta boleh milih tanggal dan hari yang sesuai, eventnya kita sebut Urban Farmers Workshop 23/24 April 2016. Setelah itu pelatihan bisa diberikan secara khusus – kelas private – bagi siapa saja yang membutuhkannya. Peminat pelatihan yang sifatnya umum maupun khusus/private , dapat menghubungi kontak kami di : event@agrore.com
Oleh: Muhaimin Iqbal (iGrow Co-Founder)
Saya tertarik ikut mohon di info caranya
Waalaikum salam Pak,
Untuk bergabung cukup dengan mendaftar sebagai sponsor penanaman di website iGrow, bisa melalui link berikut:
==> https://www.igrow.asia/home/go_registration
Terimakasih