Seperti apa hasilnya bila ahli-ahli ekonomi Islam dunia memilih diantara 250 Startups dari 40 negara, untuk menentukan siapa startup yang akan memberi dampak paling luas di dunia Islam ? Hasil pilihan mereka yang diprakarsai oleh Dubai Silicon Oasis Authority (DSOA) dan Dubai Islamic Economy Development Center (DIEDC) dibawah pengawasan langsung His Highness Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum – Penguasa Dubai – itu telah diumumkan, yang patut disyukuri adalah salah satu dari 5 terbaiknya berasal dari Indonesia yaitu iGrow !
Â
Selain iGrow, empat startups muslim lainnya yang terpilih adalah Alem Health dari Singapore., Divine Connect dari Amerika, Intuition Intelligence Inc. dari Amerika dan Kwn Education dari UAE.
Â
Dewan Juri yang diketuai Dr. Adnan Chilwan – CEO dari Dubai Islamic Bank memilih pemenangnya berdasarkan sejumlah kriteria antara lain adalah tingkat innovasi, economic and social impact, dan scalability-nya di dunia Islam secara keseluruhan.
 Menurut Dewan Juri pula, lima perusahaan terpilih tersebut telah mendemonstrasikan kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah yang paling rumit di dunia Islam, sekaligus juga menunjukkan potensi keunggulan innovasi di bidang economy and social impact itu sungguh-sungguh ada di dunia Islam.
Â
Bagi iGrow sendiri prestasi dan pengakuan global seperti ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya iGrow pada tahun ini juga masuk di urutan 21 dari Disrupt100 – seratus perusahaan baru yang akan mengubah pasar dunia, iGrow juga berada di lima besar dari The 50 Most Innovative Muslim Startups 2016.
Â
Namun masuknya iGrow sebagai finalis di Innovation 4 Impact (I4I) – yang puncak finalnya akan diadakan pada event Global Islamic Economy Summit 2016 di Dubai pekan depan – dengan menghadirkan tokoh-okoh puncak di dunia ekonomi Islam tersebut tentu perlu banyak-banyak disyukuri.
Â
Bukan kemenangan atau ketenaran itu yang penting, tetapi bagi kami adalah apabila apa yang kita lakukan disini bersama komunitas ini, eksperimen-eksperimen ekonomi Islam yang membumi ini – akhirnya diketahui dan juga diperlukan oleh saudara-saudara muslim kita di negeri yang lain – maka luasnya kemanfaatan itulah yang kita syukuri.
Â
Sebelum ini-pun kehadiran kami ditunggu di Turki, Nigeria dan beberapa negara Afrika lainnya – maka setelah ini insyaAllah akan lebih banyak lagi Negeri Muslim yang bisa melibatkan innovasi kita ini untuk mengatasi masalah-masalah mendasar mereka – yaitu kemandirian pangan dan pelestarian lingkungan.
Â
Tentu prioritasnya tetap negeri dimana iGrow lahir yaitu negeri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia – Indonesia ini. Segudang tugas menanti kita juga di rumah sendiri.
Â
Saat ini kami tengah bicara dengan pengusaha-pengusaha gula, baik gula tebu maupun gula alternatif seperti gula aren dan yang tidak kalah menariknya adalah gula sorghum. Maka insyaAllah iGrow akan segera terlibat dalam mensupport penanaman baan-bahan baku gula tersebut – agar kita lebih bisa mandiri gula kedepan.
Â
Demikian pula dengan sumber karbohidrat – kita terlibat dalam sejumlah penelitian dan pengembangan sumber-sumber karbohidrat yang menarik. Yang sedang kita uji cobakan misalnya, bagaimana kalau halaman dan atap rumah kita tiba-tiba menjadi lahan untuk menanam gandum atau sorghum ?
Â
Mengapa bukan padi ? kan makanan kita utamanya adalah beras ? Selain sudah biasa melihat padi, padi juga butuh air yang relatif banyak – jadi mungkin kurang menarik kalau menjadi object urban farming. Sedangkan gandum dan sorghum tidak butuh air sebanyak padi, dan Alhamdulillah dari percobaan kami keduanya tumbuh sangat baik meskipun ditanam di pot.
Â
Secara khusus sorghum mempunyai keistimewaan tersendiri, selain ada sorghum yang diarahkan untuk diambil bijinya – ada pula sorghum yang diarahkan untuk diambil batangnya. Untuk apa ? Dia seperti tebu – tetapi dia adalah sumber gula yang Glycemic Index-nya rendah, jauh lebih rendah dari gula tebu. Bayangkan kalau 6 juta penderita diabetis negeri ini tau ada sumber gula yang relative lebih aman dan bisa ditanam sendiri di depan rumahnya ? insyaAllah ini akan menjadi exercise yang menarik !
Â
Gula sorghum ini bahkan sudah dicoba oleh team kami – dan setiap orang yang saya tunjukkan hasilnya – mengira gula sorghum tersebut adalah madu, karena baik tekstur, aroma dan rasanya sangat mirip dengan madu.
Â
Maka hal-hal seperti inilah yang antara lain akan menjadi peran iGrow kedepan, bagaimana kita bisa memilih sumber-sumber bahan pangan yang baik – seperti yang sebelumnya sudah kita luncurkan sumber minyak yang baik yaitu zaitun dan alpukat, kemudian juga menggerakkan seluruh resources-nya agar hal yang baik tersebut bisa terimplementasi secara massive.
Â
Dengan tampilnya iGrow di panggung-panggung global tersebut, insyaAllah implementasi yang massive itu nantinya tidak lagi berbatas negara. Dimana ada saudara kita muslim yang membutuhkannya, insyaAllah di situ pula iGrow akan berada.
Â
Wa ammaa bini’mati Rabbika fahaddits – Dan terhadap nikmat Rabb-mu, hendaklah engkau kabarkan. (QS 93:11)
Oleh: Muhaimin Iqbal (iGrow Founder)