Greenhouse, Alternatif Pertanian Masa Kini

 

 

Lembaga penelitian Alkatiga tahun 2018 pernah merilis penelitian tentang penyebab kenapa generasi muda makin enggan jadi petani.

 

Banyak di antara kita yang berpikir kalau generasi muda tidak mau masuk ke ranah pertanian karena ketinggalan jaman, gak keren, kotor, dan sebagainya. Tetapi sebenarnya, ada tantangan yang harus dihadapi anak muda untuk bertani. Kelompok muda ini terhambat mendapatkan akses lahan.

 

Banyak generasi muda mau terjun ke pertanian karena melihat impact dan value nyata dalam bidang ini. Tapi untuk memulai, penguasaan lahan adalah masalah tersendiri.

Ada cara bertani yang bisa jadi solusi sebenarnya. Minim penggunaan lahan, tapi padat modal dan teknologi. Sesuatu yang sangat anak muda banget, yaitu bikin Greenhouse.

 

 

 

 

 

Alhamdulillah iGrow jadi salah satu pihak yang bisa ikut mendukung model pertanian jenis ini. Bersama para mitra penanaman iGrow kami men-support pembangunan Greenhouse sebesar 3000m persegi di Pangalengan, Jawa Barat.

Di greenhouse ini, para mitra petani kami sudah memakai metode manajemen pertanian berbasis data yang biasa disebut Precision Farming. Di sini ada sensor suhu, kelembapan, dan nutrisi tanaman sehingga semuanya bisa berjalan secara otomatis.

 

 

 

Sejak tahun lalu kami telah menanam tomat beef, tomat cherry, dan baby cucumber. Hasilnya diserap oleh hotel, restaurant, dan kafe sekitaran Bandung.

Alhamdulillah dalam sebulannya, greenhouse ini bisa menghasilkan 2.5 ton tomat cherry segar kualitas premium.

 

 

 

 

Saat ini iGrow sedang merencanakan pembangunan kembali greenhouse lainnya untuk menumbuhkan tanaman value tinggi lainnya seperti paprika atau strawberry di sekitar daerah ini juga.

 

 

( In frame : tim iGrow bersama Petani dan Surveyor di Greenhouse Pangalengan )

 

 

Oleh  : Andreas Senjaya  ( iGrow Co-Founder )